TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
12.14
Edit
Dunia pendidikan anak usia dini dipelopori oleh
beberapa tokoh yang intens memperhatikan serta mempelajari tentang anak.
Tokoh-tokoh tersebut mengemukakan teori yang digunakan atau menjadi landasan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan di lembaga PAUD. Tokoh-tokoh tersebut
adalah sebagai berikut.
Ki Hajar Dewantoro
Ki Hajar Dewantoro menyatakan bahwa pengajaran
adalah bagian dari pendidikan yang merupakan cara memberi ilmu pengetahuan dan
kecakapan kepada anak-anak sehingga berguna bagi kehidupannya lahir dan batin.
Dia juga berpendapat bahwa anak-anak adalah makhluk hidup yang memiliki
kodratnya masing-masing dan pendidik hanya membantu anak mengembangkan
kodratnya tersebut.Martin Luther
Tokoh ini menekankan agar menggunakan sekolah
sebagai sarana untuk mengajarkan anak membaca dan keluarga merupakan peletak
dasar pendidikan bagi anak. Pendidikan dan sekolah merupakan tempat bagi anak
untuk bersosialisasi dan sebagai sarana religius dan penegakan moral.
John Amos Comenius
Pendidikan harus dimulai sejak dini dan harus
mengikuti perkembangan anak yang memberikan kesempatan pada anak untuk
menggunakan seluruh indranya.
John Locke
John Locke pencetus teori Tabula Rasa yang menganggap bahwa anak
sebagai kertas putih yang dapat diisi dengan intervensi dari lingkungan
sekitarnya. Oleh karenanya lingkungan sangat berpengaruh dalam proses
pembentukan seorang anak. Artinya adalah bahwa pengalaman yang diperoleh anak
bersama dengan lingkungannya akan dapat menentukan karakter anak.
JJ Rousseau
Pendekatannya adalah bahwa pendidikan sebaiknya
dikembalikan ke alam yang kemudian disebut naturalism. Dia juga menyarankan
agar pendidikan jangan memberi batasan pada anak karena dapat menghambat
perkembangan anak.
Pestalozzy
Pestalozzy menekankan pada pengembangan aspek
sosial sehingga anak dapat beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dan mampu
menjadi anggota masyarakat yang berguna. Pandangan dasar pertama yang dikemukakannya
menekankan pada pengamatan alam karena semua pengetahuan bersumber dari alam.
Pandangannya yang kedua adalah menumbuhkan keaktifan jiwa raga anak sehingga
anak mampu mengolah kesan pengamatannya menjadi suatu pengetahuan. Pandangannya
menyatakan bahwa pembelajaran pada anak harus berjalan secara sistematis dan
teratur setingkat demi setingkat dimulai dari yang sederhana menuju ke kompleks
dan dari yang mudah ke yang sukar.
Froebel
Pandangan dasar yang dikemukakannya adalah
pengembangan otoaktivitas sebagai prinsip utama pendidikan anak, yaitu anak
harus didorong untuk aktif dalam setiap kesempatan. Pandangan kedua adalah
kebebasan atau suasana merdeka sehingga anak akan dapat dengan leluasa
mengembangkan otoaktivitasnya. Pandangan ketiga adalah pengamatan dan peragaan
dimana seorang anak belajar melalui pengamatan atau peniruan sehingga pendidik
harus dapat memperagakan atau menjadi contoh yang baik bagi anak.
John Dewey
Pandangannya menekankan pada minat anak.
Penyusunan kurikulum harus berpusat pada anak.
Maria Montessori
Prinsip yang dikemukakanya antara lain sebagai
berikut.
- Menghargai anak, artinya adalah bahwa proses pengembangan yang dilakukan pada anak usia dini harus memperhatikan keunikan yang dimiliki setiap anak.
- Absorbent mind (pemikiran yang cepat menyerap), artinya bahwa setiap informasi yang diterima anak melalui indranya akan sangat mudah terserap dalam diri anak, sehingga pendidik harus hati-hati dalam menyampaikan suatu konsep agar anak tidak salah dalam menyerapnya.
- Sensitive periods (masa peka), artinya bahwa seuatu kemampuan atau keterampilan akan dapat berkembang sangat optimal/pesat pada masa tertentu. Proses ini akan mati dan tidak akan muncul lagi dimasa mendatang.
Jean Piaget
Pandangannya adalah bahwa seorang anak memiliki
keterlibatan aktif dengan lingkungannya melalui pengalaman langsung dan
perkembangan intelektual dalam diri seseorang akan berkembang secara terus
menerus.
Howard Gardner
Howard Gardner menyampaikan teorinya tentang
kecerdasan majemuk (multiple Intelligences) yang artinya bahwa setiap individu
meungkin saja memiliki lebih dari satu kecerdasan dan apabila kecerdasan yang
dimilikinya dikembangkan secara optimal akan menghasilkan kesuksesan.