Mengenal Kepribadian Anak Usia Dini


Dalam dunia psikologi dikenal empat tipe kepribadian anak, yaitu korelis, sanguin, phlegmatis, dan melankolis. Mungkin, empat kepribadian ini terlalu sederhana untuk melukiskan kepribadian anak secara keseluruhan, mengingat semua anak pasti mempunyai ciri khas yang pasti berbeda dengan anak-anak yang lain. Walaupun demikian, untuk mempermudah pemahaman, tidak ada salahnya teori yang sudah lama teruji kebenarannya ini digunakan untuk mengenali tipe-tipe kepribadian anak. Berikut adalah keempat tipe kepribadian tersebut. 

a)      Tipe anak korelis 
Anak korelis dikenal sebagai anak yang tegas, yang menuntut idealitas. Selain mempunyai energi yang besar untuk melakukan hal-hal sulit, mereka juga memiliki dorongan dan keyakinan kuat akan kemampuan diri mereka. Mereka juga sangat optimistis mengahdapi berbagai tantangan. Tidak ada istilah ‘gagal’ dalam kamus anak korelis. Bila sampai mengalami kegagalan, kalah bermain dengan teman-temannya misalnya, mereka akan berlatih keras dan menghimpun tenaga sekuat mungkin untuk menaklukkan teman-temannya. Dan, siapapun yang menghalangi niatnya untuk meraih sesuatu akan ‘dianggap’ sebagai musuhnya. 

Anak-anak korelis percaya bahwa  dilahirkan sebagai calon-calon pemimpin. Dalam setiap kegiatan atau permainan, anak korelis akan selalu tampil ke permukaan dan menjadi pemimpin kelompok. Hal ini bukan atas kesengajaan atau dorongan orang tua, melainkan sifat alamiah yang dimilikinya. Mengapa demikian? Anak-anak korelis sangat menyukai tantangan dan tugas-tugas besar. Dan tantangan atau tugas-tugas besar tersebut hanya ada dalam diri setiap pemimpin. Oleh karena itu, mereka senang dan bangga bila dipercaya memegang tugas-tugas besar. Bahkan, mereka akan bekerja keras untuk melaksanakan tugas besar tersebut dengan sebaik-baiknya. 

Selain memiliki kemampuan besar untuk menyelesaikan tugas-tugas besar dengan sebaik-baiknya, anak-anak korelis juga mempunyai kemampuan berpikir cepat, tepat, dan akurat. Untuk memutuskan segala hal, mereka tidak perlu lama berpikir panjang dengan keberanian untuk menghadapi segala resiko yang akan timbul. Jika yang diputuskan salah, mereka tidak akan menyalahkan orang lain, tetapi bertanggung jawab atas keutusannya sendiri. 

Baik di kelas maupun di rumah,, berdiam diri dianggap sebagai sikap cengeng, penakut, dan bernyali ciut. Oleh karena itu, ia akan selalu mencari-cari kegiatan, permainan, dan segala bentuk aktivitas untuk mengisi kekosongan waktu. Kemampuan inilah yang membuat anak-anak korelis dapat menyelesaikan beberapa tugas dalam satu waktu dengan hasil yang sama-sama baik. Kelas, rumah, dan lingkungan yang penuh dengan tantangan dan keterlibatan akan menjadi ‘habitat’ anak korelis untuk mengasah kemampuannya hingga tingkat optimal. 

Selain mempunyai potensi besar untuk menjadi pemimpin, anak-anak korelis mempunyai potensi untuk melakukan perubahan-perubahan besar. Ia sangat sensitif terhadap penyimpangan, kesalahan, dan kekeliruan. Oleh karena itu, ketika elihat sedikit saja kekeliruan dan ketidaksesuaian, tanpa diminta ia akan beraksi melakukan untuk memperbaiki kekeliruan tersebut. Sekali lagi, ini bukan karena dorongan orang tua atau  guru, tetapi murni alamiah dari dalam dirinya sendiri. Seolah-olah anak koleris tiddak memedulikan bahwa orang yang dikoreksi kesalahannya tersebut tidak menyukai dirinya. 

Anak koleris mempunyai kebtuhan dasar berupa tantangan, pilihan, dan pengendalian. Mereka akan sangat termotivasi melakukan kegiatan apapun jika ketiga komponen ini terpenuhi. Dalam belajar, anak koleris selalu berorientasi pada nilai atau rangking pertama. Jika ia kalah dan hanya menempati posisi lima besar misalnya, ia akan belajar keras—bahkan seringkali lupa makan dan istirahat—guna mewujudkan targetnya. Atas dasar ini, anak koleris cenderung tidak suka berteman dengan anak-anak yang lamban dalam beraktivitas. 

Dalam berbicara, anak koleris cenderung langsung menuju inti permasalahan atau menukik sasaran (to the point). Ia juga tidak suka dengan teman-teman yang berbicara bertele-tele, berbelit, dan tidak langsung menukik pada sasaran. Bahkan, ia bisa menganggap teman yang demikian itu telmi atau telat mikir. Labih jauh dari itu, ketika berbicara kepada teman yang demikian, ia mereasa bahwa dirinya hanya sedang membuang-buang waktu saja. 

Anak koleris mempunyai keyakinan yang tinggi bahwa dirinya pasti benar dan selalu akan menjadi pemenang. Jika melakukan permainan yang sifatnya adu ketangkasan atau perlombaan, ia akan mempersiapkan diri secara matang, sampai muncul dalam perasaannya bahwa ia telah menguasai apa yang akan dipermainkan atau diperlombakan, dan dirinya pasti akan menang. 

Kemampuan anak koleris imi membuat mereka unggul dalam keadaan apa saja. Bahkan dalam situasi darurat yang membutuhkan cara berpikir  cepat dan mengambil keputusan secara tepat. Bukan hanya itu saja, kemampuan anak koleris membuat mereka hampir selalu bisa menyelesaikan persoalannya sendiri, sehingga sangat jarang membutuhkan bantuan orang lain . Anak koleris juga jarang—tepatnya hampir tidak pernah—menangis. Banginya, menangis hanya menunjukkan mental yang lemah dan cengeng semata. Oleh karena itu, anak koleris kurang ‘hangat’ dalam memberikan simpati dan empati kepada teman-temannya, terutama kepada mereka yang sedang sedih atau duka. Perhatian anak koleris cenderung berupa benda yang dapat menghiburnya atau solusi pintas untuk menyelesaikan masalah.  

b)      Tipe anak sanguin
Berbeda dengan anak koleris yang suka banyak bicara atau jika berbicara selalu to the point, anak sanguin cenderuung suka banyak bicara. Dalam kacata mata multi intellegences, anak sanguin mempunyai kecerdasan linguistik yang tinggi. Ketika bergabung dalam kelompok-kelompok bermain, ia bisa dengan mudah bicara apa saja dan mampu mengangkat topik pembicaraan. Ia penuh inspirasi dan komunikatif. Dengan kepiawaian bicaranya, anak sanguin dapat memengaruhi orang lain agar percaya dengan apa yang dikatakannya. Ia ssangat berbakat menjadi pembicarahebat dan motivator yang sangat hangat dan menyenangkan. 


Akan tetai, disamping pintar memengaruhi, anak sanguin juga mudah terpengaruh. Hal ini berbeda dengan anak koleris yang cenderung teguh pendirian dan tak tergoyahkan. Perbedaan lain dengan anak koleris adalah jika anak koleris cenderung menjadi pemimpin, anak sanguin cenderung menjadi pengikut setia. Ia mempunyai dorongan yang besar agar semua orang menyukainya, sehingga ia rela melakukan apa saja untuk menyenangkan orang lain. 

Anak sanguin pintar membuat kesan. Jika di kelas tidak ada ini, semua kawan-kawannya akan serta merta  menanyakan keberadaannya. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya dalam ‘ membingtangi’ setiap kekosongan waktu dengan ocehan dan gelak tawanya, sehingga suasana kelas tidak pernah sepi. Selalu ada saja yang menarik dari dirinya. 

Anak sanguin juga senang menjadi pusat perhatian teman-temannya dan menjadi orang penting di kelasnya. Atas dasar ini, anak sanguin sangat senang dengan pujian. Ia akan sangat termotivasi melakukan apapun jika mendapat pujian ‘baik’ dari teman maupun guru-gurunya. Oleh karena itu, anak sanguin mempunyai kebutuhan yang sangat mendasar berupa pengakuan dan penghargaan. Bahkan, anak-anak sanguin rela melakukan apa saja tanpa imbalan, asalkan ada pengakuan dan pujian. Atas dasar ini, mereka senang menjadi suka relawan dalam tugas-tugas tertentu. 

Dalam hal pekerjaan, anak sanguin lebih senang dengan spontanitas daripada suasana kerja yang monoton, rutin, dan ajeg. Mereka juga mempunyai ide-ide baru untuk membuat pekerjaan mereka lebih produktif. Bahkan, mereka juga mempunyai energi dan antusiasme, pandai memberikan ilham atau ide-ide segar bagi orang lain agar lebih produktif. 

c)       Tipe anak phlegmatis
Anak phlegmatis adalah anak yang sangat menyenangkan untuk dijadikan sahabat. Berbeda dengan anak koleris yang sangat keras dan menuntut, anak-anak phlegmatis adalah anak-anak yang sangat manis, tidak menuntut/mengharuskan, dan tidak suka memerintah. 

Selain berbeda dengan kepribadian keras, anak phlegmatis juga berbeda dengan anakk sanguin yang cenderung suka menonjolkan diri dan senang pujian. Anak-anak phlegmatis sangat pemalu dan tidak senang dengan dipuji-puji. Mereka cukup senang bisa bersama dengan teman-temannya, bergembira ria bersama, dan tidak seorang pun memerhatikannya secara khusus. Anak phlegmatis adalah anak yang sangat sopan dan sangat menaati peraturan. Ia juga sangat takut jika sampai perkataan maupun perbuatanya menyinggung bahkan menyakiti hati orang lain. 

Atas dasar ini, anak phlegmatis  tidak senang dengan konflik dan perubahan secara radikal. Mereka lebih senang memberikan dukungan setuju kepada kepada orang lain daripada memberikan inisiatif yang berbeda.  Hal ini disebabkan oleh rasa sungkan atau segan jika dirinya menjadi pusat perhatian, apalagi sampai menjadi pelaku perdebatan. Justru setiap ada perdebatan, anak phlegmatis bisa menjadi penengah yang sangat adil. Sebab, ia tidak mau menyinggung perasan semua orang. Dorongan ini membuat anak phlegmatis sangat sulit memihak salah satu pendapat. 

Ketika diperintah, atau dimintai tolong anak phlegmatis sangat baik menjalankan perintah dan suka menolong. Ia sangat sulit untuk berkata ‘tidak’ atau ‘jangan’. Artinya, anak phlegmatis sangat sulit menolah tawaran atau perintah, juga sangat sulit melarang atau mencegah. Anak-anak phlegmatis lebih memilih menyerahkan semuanya kepada keadaan, asalkan semua orang damai dan senang dengan keputusannya. Sikap lunak anak-anak phlegmatis inilah yang berbahaya, karena sangat mudah dipengaruhi dan dibujuk rayu untuk menuruti perintah orang lain. Bahkan, ia bisa memutuskan perkara yang sebenarnya merugikan dirinya sendiri demi kebahagiaan orang lain. 

Anak phlegmatis mempunyai kebutuhan mendasar berupa keteraturan, keajegan, dan linieritas (status quo). Hal ini disebabkan mereka sangat membutuhkan stabilitas, bukan banyak varietas. Mereka tidak senang dengan keterkejutan. Inilah sebabnya anak-anak phlegmatis cenderung bermain ditempat yang sama, membeli makanan yang sama, menonton di bioskop yang sama, mengunjungi tempat liburan yang sama, dan keadaan-keadaan yang sama lainnya. Walaupun demikian, sebenarnya anakphlegmatis mengharapkan pengertian orang lain. Artinya, jika ia telah membantu orang lain—dalam hati kecilnya berharap—agar orang tersebut dapat membantunya (minimal) tidak mengganggu jika ia mempunyai pekerjaan besar. Namun, itu hanya sebatas harapan tersimpan. Ia sama sekali tidak akan menuntut balas budi. Ia bisa menerima hidup apa adanya, dan sangat menikmati apa pun keadaannya. Mereka sangat bahagia dengan keadaan yang demikian itu. 

Anak phlegmatis biasanya mempunyai sifat sentimentil. Mereka biasanya akan menyimpan barang-barang mainan, benda-benda berkesan, dan hadiah-hadiah, dari orang-orang tercinta. Hal ini dimaksudkan agar ia bisa mengenang kembali (nostalgia) masa-masa lalu yang menyenangkan dan penuh arti.. 

Bersahabat dengan anak-anak phlegmatis sangatlah menyenangkan karena ia adalah anak yang tidak sombong, rendah hati, sabar, simpatik, dan empatik. Terlebih lagi kepada sahabat-sahabatnya yang sedang seidh atau duka, ia akan memberikan empati yang sangat dalam, seolah-olah ia ikut merasakan duka nestapa temannya tersebut. 

d)      Tipe anak melankolis
Tipe kepribadian melankolis adalah tipe anak yang sangat serius dan tertutup, tetapi sangat cerdas dan kritis dalam berpikir. Anak melankolis bisa mengerjakan suatu hal dengan jauh lebih tekun daripada anak berkepribadian lain. Mereka memahami tahap demi tahap. Dan, setiap kali mengerjakan tugas, mereka selalu mengacu pada tahapan tersebut secara sistematis. 

Atas dasar ini, anak melankolis cenderung ketat dan disiplin, di samping juga sangat kritis. Ia mampu menganalisa suatu keadaan dengan jauh lebih baik daripada anak-anak berkepribadian lain. Mereka mempunyai kemampuan luar biasa dalam melihat ‘dibalik layar’ tentang apa yang sesungguhnya terjadi. Mereka mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi sehingga mampu melihat setiap detail persoalan yang tidak pernah disangka kebanyakan orang. Mereka betul-betul memiliki analisis yang sangat tajam, sehingga apapun yang diketahuinya dipastikan kebenarannya. Hal ini diperolehnya dengan melihat fakta dengan sangat hati-hati dan tidak gegabah. Dalam merencanakan sesuatu, ia melakukan dengan sangat sistematis, dan ia akan melakukan rencana tersebut sedetail mungkin. Dalam pikiran orang melankolis, keberhasilan ditentukan oleh perencanaan. Jika ia gagal merencanakan, maka sama halnya dengan merencanakan kegagalan. Tidak ada kata gagal bagi seorang melankolis, kecuali perencanaan yang gagal. 

Anak-anak melankolis terkenal dengan kehati-hatian dan ketelitiannya, sehingga sering dikatakan sebagai anak yang mudah curiga. Mereka tidak senang membuat kesalahan. Sekedar contoh, ia sangat teliti memeriksa mainan yang dibelinya, karena khawatir ada yang rusak, tergores, pernah dibuka segelnya, dan lain sebagainya. Bahkan jika diberi pujian sekalipun, ia akan mencurigai orang yang memujinya tersebut. Jangan-jangan ada sesuatu dibalik pujiannya itu, meminjam mainan, misalnya. 

Anak melankolis senang dengan detail. Untuk menyatakan pendapat, mereka membutuhkan data, fakta, angka, bahkan grafik. Semakin lengkap data yang dibutuhkan, senang jadinya. Terlebih lagi yang berhubungan dengan rupiah. Mereka akan berhitung untung rugi matang-matang. Ini adalah kemampuan yang tidak dapat dtandingi oleh tipe-tip kepribadian yang lain. Bahkan, mereka bisa bertanya banyak hal tentang sesuatu yang dipandang orang sebagai sesuatu yang sederhana. Hal ini bukan karena ia ingin mengorek sebuah objek, tetapi hanya sekedar dorongan alamiahnya untuk tahu lebih dalam. 

Anak melankolis menuntut dirinya untuk ‘ikut aturan’ yang berlaku. Jika perlu, ia mengharuskan dirinya untuk menjadi orang nomor satu yang taat aturan. Ia akan tat dan patuh kepada instruksi apapun, walaupun orang lain tidak mengikutinya. Dalam hal ini, orang melankolis banyak mekiripan dengan orang phlegmatis. Terutama dalam hal otoritas atau kekuasaan, yaitu tidak suka mendesak dan tidak perlu menjadi pemimpin. Yang diperlukan adalah segalanya berjalan sesuai aturan yang berlaku. Mereka tidak peduli dengan posisi dirinya, tetapi jika sampai terjadi penyimpangan atau ketidaksesuaian, secara otomatis mereka akan bereaksi, mengoreksi, dan mengkritisi. Terlebih lagi jika ada sesuatu yang menyimpang kemudian ada orang lain menyalahkan dirinya. Tentu ia akan marah besar, karena selama ini ia berada pada garis lurus kebenaran. 

Memang, anak melankolis sangat menyukai keteraturan dan ketertiban. Bahkan, kalau perlu semua orang haarus tertib dan teratur seperti dirinya. Tetapi, hal ini semata-mata ia ingin sok benar atau sok tertib dan sok-sok yang lain. Mereka hanya ingin konsisten dengan peraturan yang ada sebagai hasil kesepakatan bersama. Inilah sebabnya mengapa anak melankolis sangat marah ketika dirinya disalahkan dan anak lain berbuat salah dan tidak konsisten. 

Ya! Anak melankolis juga terkenal sebagai anak yang sangat konsisten. Mereka hampir tidak pernah salah dalam menyampaikan detail persoalan. Hal ini juga mirip dengan anak phlegmatis. Mereka sama-sama senang mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama. Prinsip mereka, jika tugas tertentu bisa diselesaikan dengan cara A, mengapa harus mencoba dengan cara B, C, dan lain-lainnya. 

Pendek kata, orang-orang melankolis dan orang-orang phlegmatis cenderung menyenangi hal yang sama di tempat yang sama, daripada orang koleris dan sanguin yang cenderung bervariasi dan penuh dengan kejutan. Dengan kata lain, variasi dan kejutan sangat menyenangkan bagi orang koleris dan sanguin. Inilah sebabnya mengapa dalam pemilihan kepala daerah atau kepla negara, misalnya masyarakat cenderung memilih kandidat pemimpin yang sesuai dengan kepribadiannya, bukan pada visi dan misi yang ditawarkan. Oleh karena itu, walaupun dalam debat kandidat presiden, misalnya, calon C selalu menang dengan visi misi terbaik, tetapi jika mayoritas masyarakat tidak mempunyai kepribadian yang sama, sulit bagi kandidat itu untuk menang. 

Orang melankolis mempunyai kebutuhan dasar berupa jawaban yang berbobot dan didukung dengan data-data akurat dan terpecaya. Jika orang melankolis bertanya jawabannya haruslah sesuai dengan data aslinya. Jangan coba memberikan jawaban dengan kata ‘kira-kira’, atau ‘mungkin’. Sebab orang melankolis tidak akan menganggap itu sebagai jawaban, melainkan sebatas angin lalu saja. Olehh karena itu, orang melankolis sangat sulit percayaa dengan kabar—kabar yang berseliwera disekitarnya, apalagi yang didahului dengan ungkapan ‘konon katanya’. 

Itulah keempat kepribadian anak, dimana setiap anak mempunyai kepribadiannya masing-masing.

Belum ada Komentar untuk " Mengenal Kepribadian Anak Usia Dini "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel