Menjadi Guru Kreatif

Guru bisa menjadi kreatif karena usaha, kegemaran, kepedulian, komitmen yang tinggi terhadap tugas, dan kecintaannya terhadap bidang pekerjaannya. Guru kreatif tidak tergantung kepada tingkat pendidikannya, tetapi lebih kepada motivasi dan usahanya untuk memperkenalkan sesuatu yang baru, unik, menarik, dan menantang; sehingga anak terpacu untuk mengikuti pembelajaran dari guru. Ciri sosok guru antara lain (a) selalu tertarik kepada sesuatu yang baru untuk disuguhkan kepada anak; (b) gemar mencoba, otak-atik benda untuk menemukan sesuatu yang baru dan menantang untuk dipecahkan oleh anak; (c) senang terhadap ide/gagasan yang baru;
(d) memiliki kemampuan berpikir dan sikap kreatif yang ditunjukkan dalam warna pembelajaran yang disuguhkan kepada anak, pembelajaran menjadi lebih hidup, lebih menantang, lebih menarik bagi anak untuk mencoba, menjelaja, dan melakukan; (e) memiliki komitmen tinggi terhadap perannya sebagai guru.

Setiap guru bisa menjadi kreatif tergantung dari kecintaan terhadap pekerjaannya dan komitmen untuk menyuguhkan sesuatu yang baru, menarik, dan menantang. Guru kreatif ditunjukkan dari cara berpikir dan sikap kreatifnya. Untuk mengembangkan cara berpikir kreatif, diawali dengan minat guru secara kontinu membaca banyak literature semisal tentang ensiklopedia, buku-buku sains, produk kreatif. Buku dapat dijadikan untuk memunculkan ide kreatif, disamping menumbuhkan rasa ingin tahu untuk mencoba sampai mencipta produk kreatif sederhana.



Cara berpikir kreatif juga ditunjukkan oleh kemampuan tinggi dalam problem solving. Guru kreatif lebih tahan terhadap frustrasi atas kegagalan baik terhadap masalah pribadi, masalah anak, atau masalah pembelajaran; ia terus mencoba mencari cara untuk mengatasi kegagalan tersebut, dan pada akhir menciptakan sesuatu yang baru sebagai jalan keluarnya.

Sumber belajar yang beragam
Sumber belajar yang banyak dan beragam sangat dibutuhkan untuk merangsang tumbuhnya kreatifitas anak. Anak usia dini tidak menyukai pembelajaran hanya dengan duduk diam, tangan dilipat, mata melotot ke depan; tetapi eksplor, bergerak, aktif, dan serba ingin tahu; mata, telinga, tangan selalu bergerak, dan sangat tertarik jika pembelajaran disajikan dengan benada sebenarnya (konkrit) bukan abstrak. Sumber belajar beragam sangat membantu guru dalam menyajikan pembelajaran kreatif.



Sumber belajar dan alat peraga tidak perlu selalu membeli. Guru kreatif dapat memanfaatkan lingkungan sekitar, seperi daun, akar, batu, belalang, kepiting sawah, ulat, dapat menjadi sumber belajar yang menarik.


Bagi guru-guru PAUD di wilayah pegunungan, pantai atau pedalaman; guru kreatif dapat memanfaatkan media dan sumber belajar di alam yang sangat beragam, sehingga tidak perlu membeli di kota, seperti kertas warna, crayon, atau cat. Cat misalnya dapat dibuat dari tepung kanji, biji alpukat, cangkang telur, lumpur; sehingga tidak perlu membeli. 

Belum ada Komentar untuk " Menjadi Guru Kreatif "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel