Sawrigading
Al kisah, ada
seorang Raja keturunan Raja Langit bernama La Tiuleng. Ia diberi gelar Batara
Lattu. Ia dikarunia dua anak kembar, yaitu seorang anak laki-laki yang diberi
nama Lawe atau La Madukelleng namun lebih dikenal dengan sebutan Sawerigading. Sedang
saudara perempuannya bernama We Tenriyabeng.
Sawerigading dan We
Tenriyabeng tidak dibesarkan bersama-sama. mereka hidup terpisah sehingga satu
sama lain tidak mengenal. Tahun berganti tahun, Sawrigading dan Tenriyabeng
tumbuh dewasa. Suatu hari, ketika Sawerigading sedang berjalan-jalan, tiba-tiba
ia melihat seorang gadis cantik jelita. Gadis jelita itu berlalu dihadapannya,
ketika itulah Sawerigading jatuh cinta pada pandangan pertama. Ia jatuh hati
seketika.
“ Siapakah namamu
wahai gadis ayu?” tanyanya
“ Namaku We
Tenriyabeng,” jawab Tenriyabeng dengan
tersipu
Perkenalan mereka
pun berlanjut. Sawerigading mengutarakan maksudnya untuk menikahi Tenriyabeng. Ketika
keduanya sepakat untuk meminta restu kedua orang tuanya, betapa terkejutnya
mereka mengetahui bahwa mereka berdua adalah saudara kembar yang terpisah. Hancurlah
perasaan keduanya. Sawerigading dengan hatinya yang kecewa pergi meninggalkan
Luwu dan bersumpah tidak ingin kembali. Sedang Tenriyabeng pergi entah kemana.
Sawerigading yang
ketika itu pergi mengembara akhirnya tiba disebuah negeri. Negeri itu bernama
TIongkok. Disana, ia dikabarkan mengalahkan beberapa satria kerajaan Tiongkok,
behkan pemerintahan Jawa Wollo, yaitu Setia Bonga. Kisah cinta Sawerigading
belum berakhir, ia bertemu seorang putri cantik asal Tiongkok bernama Cudai.
Setelah sekian lama,
ternyata Sawerigading menjadi seorang kapten yang perkasa. Dalam perjalannya,
ia berlayar ke daerah Ternate di Maluku, Bima atau Sumbawa, Jawa Timur, Jawa
tengah, Sunda, dan Malaka.
Setelah menikah,
Sawerigading dikaruniai seorang anak laki-laki, ia bernama I La Galigo dengan
gelarnya Datunna Kelling. Dikisahkan bahwa Datunna Kelling ketika dewasa
menjadi kapten kapal seperti ayahnya. Namun, ia tidak pernah menjadi seorang
Raja. Datunna Kelling dikabarkan mempunyai empat orang istri dari berbagai
negeri. Ia pun dikarunia anak yang salah satunya bernama La Tenritatta. La
Tenritatta adalah keturunan terakhir yang dinobatkan di kerajaan Luwu.
Hikmah dari kisah
ini adalah kita diharuskan mengenal saudara sendiri, menjalin silaturahmi
dengan baik. Sebab jika tidak mengenal kerabat sendiri bisa-bisa kita berbuat
salah kepada saudara kita sendiri.
Belum ada Komentar untuk " Sawrigading "
Posting Komentar