Indigo I

Rafi melihat Monster 

Sebelumnya, tullisan ini tidak ada maksud untuk menjustifikasi salah seorang anak didik kami yang—mungkin—karena kebetulan bercirikan sama dengan ciri-ciri anak yang disebut Indigo. Terlepas dari ketidaktahuan saya apa itu itu Indigo, beberapa teman dari jurusan Psikologi saya wawancarai, saya ajak ngobrol terkait perilaku anak yang memang ciri-cirinya persis dengan anak Indigo.

Sebelumnya, perlu diulas dulu tentang apa itu Indigo, ciri-cirinya, dan lain-lainnya. Istilah Indigo berasal dari dari bahasa Spanyol yang berarti nila. Warna nila merupakan kombinasi warna biru dengan ungu. Sementara warna-warna tersebut diidentifikasi melalui cakra di tubuh. Dalam tubuh manusia ada tujuh macam warna cakra. Tujuh warna itu adalah Cakra dasar warna merah, warna energi oranye, warna energi kuning, warna energi hijau, warna energi biru, warna energi nila, dan warna energi violet/ungu.

Masing-masing dari warna energi cakra itu mempunyai makna perilaku, kecenderungan sifat, dari manusia itu sendiri. Misalnya, cakra dasar energi merah, warna ini memberikan arti tentang pertanggungjawaban untuk kesehatan tubuh dan otot serta fisik dan memberi energi pada semangat hidup seseorang.

Cakra kedua warna energi oranye, bertanggung jawab untuk kesehatan organ-organ reproduksi dan memberi  energi pada kemampuan untuk berinteraksi dengan sesama. Hubungan antar teman, dengan orang tua, pada skala lingkungan dimana ia hidup bersosial. Cakra ketiga warna energi kuning, dimana ia mempunyai ambisi-ambisi, baik positif maupun negatif.

Cakra keempat warna energi hijau, cakra ini berolah pada semua organ di rongga dada. Dimana manusia mempunyai empati, kasihan, lapang dada, yang tersublim pada timbang rasa dan perasaaan. Cakra kelima warna energi biru, yang bertanggung jawab pada organ leher, telinga, dan tenggorokan (THT) yang memberi energi pada kemampuan seseorang dalam berinteraksi dan berkomunikasi; juga berkreativitas halus seperti menulis dan melukis.

Cakra keenam warna energi Indigo, yaitu warna nila. Energi ini terfosir pada seluruh organ dalam rongga kepala termasuk panca indra. Ia memberikan kepekaan intuisi, ketajaman perasaan, untuk hal-hal abstrak, misalnya berpikir cepat.

Cakra ketujuh warna energi violet/ungu. Bertanggung jawab pada semua organ di kepala (terutama otak) yang memberikan energi pada sikap seseorang berhubungan dengan keilahian. Nah, letak Indigo ada di kening. Berada diantara cakra leher yang berwarna biru dengan puncak kepala berwarnaa ungu. Cakra ini tertandai berdasarkan penggunaan penalaran dengan optimalisasi fungsi otak. Dan Indigo berada diatasnya; bersifat spiritual.

Dengan asumsi tersebut, anak Indigo ditandai sebagai anak ang cerdas dan kreatif. Mengapa? Karena dia sudah melalui cakra leher berwarna biru, maka dia masuk dalam kategori Indigo, baik secara mental maupun spiritual. Anak Indigo terlahir dengan jiwa dan mental yang tua, walaupun terkadang jasmaninya kecil.  

Misalnya, ketika Rafi ngambek, ia selalu berlari membuka pintu dan keluar kelas, kemudia ia menyendiri di pojok teras yang berdekatan dengan rerumput hijau-hijauan. Ia duduk bersila dengan kedua tangannya yang menjuntai di kedua pahanya. Pandangan matanya seperti menerawang ke depan, kosong, dan dalam. Gaya duduknya, bersilanya, cara dia memandang sesuatu seperti orang dewasa.

Dan ketika ditanya. “ Rafi, masuk kelas yuk ? ia hanya geleng kepala. “Mengapa ndak mau masuk kelas?”. Ia menjawab “ Aku emoh sekolah Kak, nggak enak. Nang kene akeh monstere. Monstere koyok monyet, tapi monyete guede. " Jawabnya polos. 

Belum ada Komentar untuk " Indigo I "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel